DEFINISI DAN KONSEP
Strategi secara bahasa berasal dari
kata “Stratequm” yang berarti sudut mana yang harus menilai, dan secara istilah
kata strategi merupakan rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai
suatu tujuan. Strategi mempunyai beberapa makna yaitu (1) rangkaian konsep yang
menjadi garis besar dan dasar rencana dalam melaksanakan suatu kegiatan,
pekerjaan, kepemimpinan dan bertindak, (2) pernyataan cita-cita, tujuan,
prinsip atau maksud sebagai garis besar pedoman untuk manajemen, (3) garis
haluan.
Pengembangan dalam KBBI
didefinisikan sebagai proses, cara, perbuatan mengembangkan. Sedangkan menurut
UU Republik Indonesia No. 18 Tahun 2002, makna pengembangan adalah kegiatan
ilmu pengetahuan dan teknologi yang bertujuan memanfaatkan kaidah serta teori
ilmu pengetahuan yang telah terbukti kebenarannya untuk meningkatkan fungsi,
manfaat, dan aplikasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah ada atau
menghasilkan teknologi baru.
Pengembangan organisasi merupakan
pendekatan yang luas serta menyeluruh terhadap perubahan yang direncanakan. Pengembangan
organisasi merupakan penerapan pengetahuan ilmu tentang prilaku dalam rangka
menghadapi perubahan lingkungan eksternal. Serta untuk meningkatkan kemampuan
dalam memecahkan msalah internal. Program perubahan yang efektif dalam
pengembangan organisasi adalah program yang bukan hanya memecahkan masalah saat
ini, melainkan juga mempersiapkan individu untuk memecahkan masalah yang akan
datang. Pengembangan organisasi lebih ditekankan dalam suatu proses untuk
mencapai pemecahan masalah yang ada.
PENGEMBANGAN PMII
Seiring dengan berkembangnya dunia
yang terus mengalami perubahan, PMII juga akan terus mengalami upgrading. Untuk
itu kader-kader PMII harus mampu membaca kondisi anggota-kader dari setiap
level jenjang strukturalnya. Dalam hal ini, PMII sebagai wadah kader-kader intelektual harus cerdik serta pandai dalam mensiasati
pola prilaku kader lokal kampus yang akhirnya akan terumuskan solusi dari
kondisi tersebut. Misal dengan adanya forum-forum diskusi untuk membedah wacana
baik wacana idiologi, politik, gerakan maupun interpreunership.
Dua kunci utama yang dapat dilakukan
dalam pengembangan PMII yaitu :
a.
Kualitas dan Kuantitas
Kader
Maju atau mundurnya suatu organisasi dapat dilihat dari
kualitas dan kuantitas anggota-kadernya. Pada masa sekarang ini, kondisi
anggota-kader PMII mengalami banyak perkembangan. Karena adanya perkembangan ini,
maka diperlukan pola-pola baru dalam hal mangerial organisasi. Salah satunya
yaitu melakukan pendekatan baik secara psikologi maupun strukturalis. Saat ini,
PMII sudah memiliki pola dalam jenjang kaderisasi utuk meningkatkan kualitas
anggota-kader PMII. Dalam kaderisasi formal dapat dilakukan melalui MAPABA,
PKD, PKL dan PKN. Sedangkan untuk non-formal dapat dilakukan dengan membekali
anggota-kader dengan pelatihan seperti public speaking, jurnalistik, dll. Program
kaderisasi tersebut bukan hanya dilakukan untuk menunaikan tanggung jawab, tetapi
juga untuk menciptakan kader-kader baru.
b.
Jaringan dan Teknologi
Di era teknologi yang berkembang pesat, organisasi besar
seperti PMII ini akan sangat disayangkan jika menutup diri dan bergerak
sendiri. Untuk itu, agar dapat mewujudkan tujuan-tujuan organisasi, sangat
perlu melakukan langkah kolaboratif dengan organisasi lain yang memiliki tujuan
yang sama. Serta untuk memudahkan program-program yang akan dilaksanakan,
berkolaborasi dapat menambah jejaring PMII dengan organisasi lain.
MELEK TEKNOLOGI
Untuk saat ini, pengaruh Teknologi Informasi dan Komunikasi merupakan
salah satu aspek yang tidak dapat dihindari. Mulai dari bidang ekonomi,
komunikasi sosial, politik hingga pendidikan tidak dapat terlepas dari pengaruh
TIK. Apalagi untuk suatu organisasi kemahasiswaan yang anggota-kadernya
merupakan generasi milenial. Pengaplikasian teknologi dalam sebuah organisasi
merupakan salah satu bentuk inovasi. Anggota-kader PMII yang telah berbeda
karakteristik dengan sebelumnya juga merupakan faktor yang melatar belakangi
hal tersebut. Generasi milenial merupakan pribadi yang unik dan berbeda yang
proses berorganisasinya juga harus ditangani dengan cara yang berbeda. Namun tidak
semua orang memiliki respon baik terhadap adanya teknologi informasi tersebut.
Bahkan sebagian pengurus PMII masih beranggapan bahwa teknologi tidak memegang
peranan penting dalam organisasi. Hal tersebut tentunya tidak sejalan dengan
tugas organisatoris/aktifis yang harus menyesuaikan diri dengan perkembangan
zaman. Melek teknologi dan cakap dalam bermedia sosial tentunya harus dimiliki oleh anggota-kader
PMII.
Sekian artikel terkait strategi pengembangan PMII, semoga bermanfaat....