Minggu, 21 November 2021

STRATEGI PENGEMBANGAN PMII (Oleh Sahabat Abdul Hamid)

DEFINISI DAN KONSEP

Strategi secara bahasa berasal dari kata “Stratequm” yang berarti sudut mana yang harus menilai, dan secara istilah kata strategi merupakan rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai suatu tujuan. Strategi mempunyai beberapa makna yaitu (1) rangkaian konsep yang menjadi garis besar dan dasar rencana dalam melaksanakan suatu kegiatan, pekerjaan, kepemimpinan dan bertindak, (2) pernyataan cita-cita, tujuan, prinsip atau maksud sebagai garis besar pedoman untuk manajemen, (3) garis haluan.

Pengembangan dalam KBBI didefinisikan sebagai proses, cara, perbuatan mengembangkan. Sedangkan menurut UU Republik Indonesia No. 18 Tahun 2002, makna pengembangan adalah kegiatan ilmu pengetahuan dan teknologi yang bertujuan memanfaatkan kaidah serta teori ilmu pengetahuan yang telah terbukti kebenarannya untuk meningkatkan fungsi, manfaat, dan aplikasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah ada atau menghasilkan teknologi baru.

Pengembangan organisasi merupakan pendekatan yang luas serta menyeluruh terhadap perubahan yang direncanakan. Pengembangan organisasi merupakan penerapan pengetahuan ilmu tentang prilaku dalam rangka menghadapi perubahan lingkungan eksternal. Serta untuk meningkatkan kemampuan dalam memecahkan msalah internal. Program perubahan yang efektif dalam pengembangan organisasi adalah program yang bukan hanya memecahkan masalah saat ini, melainkan juga mempersiapkan individu untuk memecahkan masalah yang akan datang. Pengembangan organisasi lebih ditekankan dalam suatu proses untuk mencapai pemecahan masalah yang ada.

PENGEMBANGAN PMII

Seiring dengan berkembangnya dunia yang terus mengalami perubahan, PMII juga akan terus mengalami upgrading. Untuk itu kader-kader PMII harus mampu membaca kondisi anggota-kader dari setiap level jenjang strukturalnya. Dalam hal ini, PMII sebagai wadah kader-kader intelektual  harus cerdik serta pandai dalam mensiasati pola prilaku kader lokal kampus yang akhirnya akan terumuskan solusi dari kondisi tersebut. Misal dengan adanya forum-forum diskusi untuk membedah wacana baik wacana idiologi, politik, gerakan maupun interpreunership.

Dua kunci utama yang dapat dilakukan dalam pengembangan PMII yaitu :

a.         Kualitas dan Kuantitas Kader

Maju atau mundurnya suatu organisasi dapat dilihat dari kualitas dan kuantitas anggota-kadernya. Pada masa sekarang ini, kondisi anggota-kader PMII mengalami banyak perkembangan. Karena adanya perkembangan ini, maka diperlukan pola-pola baru dalam hal mangerial organisasi. Salah satunya yaitu melakukan pendekatan baik secara psikologi maupun strukturalis. Saat ini, PMII sudah memiliki pola dalam jenjang kaderisasi utuk meningkatkan kualitas anggota-kader PMII. Dalam kaderisasi formal dapat dilakukan melalui MAPABA, PKD, PKL dan PKN. Sedangkan untuk non-formal dapat dilakukan dengan membekali anggota-kader dengan pelatihan seperti public speaking, jurnalistik, dll. Program kaderisasi tersebut bukan hanya dilakukan untuk menunaikan tanggung jawab, tetapi juga untuk menciptakan kader-kader baru.

b.        Jaringan dan Teknologi

Di era teknologi yang berkembang pesat, organisasi besar seperti PMII ini akan sangat disayangkan jika menutup diri dan bergerak sendiri. Untuk itu, agar dapat mewujudkan tujuan-tujuan organisasi, sangat perlu melakukan langkah kolaboratif dengan organisasi lain yang memiliki tujuan yang sama. Serta untuk memudahkan program-program yang akan dilaksanakan, berkolaborasi dapat menambah jejaring PMII dengan organisasi lain.

MELEK TEKNOLOGI

Untuk saat ini, pengaruh Teknologi Informasi dan Komunikasi merupakan salah satu aspek yang tidak dapat dihindari. Mulai dari bidang ekonomi, komunikasi sosial, politik hingga pendidikan tidak dapat terlepas dari pengaruh TIK. Apalagi untuk suatu organisasi kemahasiswaan yang anggota-kadernya merupakan generasi milenial. Pengaplikasian teknologi dalam sebuah organisasi merupakan salah satu bentuk inovasi. Anggota-kader PMII yang telah berbeda karakteristik dengan sebelumnya juga merupakan faktor yang melatar belakangi hal tersebut. Generasi milenial merupakan pribadi yang unik dan berbeda yang proses berorganisasinya juga harus ditangani dengan cara yang berbeda. Namun tidak semua orang memiliki respon baik terhadap adanya teknologi informasi tersebut. Bahkan sebagian pengurus PMII masih beranggapan bahwa teknologi tidak memegang peranan penting dalam organisasi. Hal tersebut tentunya tidak sejalan dengan tugas organisatoris/aktifis yang harus menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman. Melek teknologi dan cakap dalam bermedia sosial  tentunya harus dimiliki oleh anggota-kader PMII.

Sekian artikel terkait strategi pengembangan PMII, semoga bermanfaat....


(Sumber : Modul PKD 2021 Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Komisariat "Umar Tamim" Unipdu Jombang)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar